Jumat, 03 Juli 2015

PENETAPAN HARGA TRANSFER

Harga transfer dalam arti luas adalah harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban. Dalam arti sempit, harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban merupakan pusat laba. Untuk pembahasan lebih lanjut, maka harga transfer ini digunakan untuk kepentingan penilaian kemampuan laba divisi.

Tujuan yang diinginkan dalam harga transfer
1.      Memaksimalkan penghasilan global
2.      Mengamankan posisi kompetitif anak/cabang perusahaan dan penetrasi pasar
3.      Mengevaluasi kinerja anak/cabang perusahaan mancanegara
4.      Menghindarkan pengendalian devisa
5.      Mengatrol kredibilitas asosiasi
6.      Mengurangi risiko moneter
7.      Mengatur arus kas anak/cabang yang memadai
8.      Membina hubungan baik dengan admintrasi setempat
9.      Mengurangi beban pengenaan pajak dan bea masuk
10.  Mengurangi risiko pengambil alihan oleh pemerintah

Harga transfer sering memicu masalah terutama pada penentuan harga sepakatannya, karena melibatkan dua unit, yaitu unit pembeli dan unit penjual, dan harga transfer juga mempengaruhi pengukuran laba unit, harga transfer yang tinggi akan merugikan unit pembeli sedangkan harga transfer yang terlalu rendah akan merugikan unit penjual, maka penentuan harga transfer menjadi hal yang sangat penting.

Syarat terpenuhinya harga transfer
Untuk terciptanya harga transfer diperlukan beberapa syarat. Syarat-syarat tersebut adalah:
1.    Sistem harus dapat memberikan informasi yang relevan yang dibutuhkan oleh suatu pusat laba untuk dapat menentukan trade–off yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
2.      Laba yang dihasilkan harus dapat menggambarkan dengan baik pengaturan trade-off antara biaya-pendapatan yang telah ditetapkan. Setiap pusat laba harus dapat memaksimalkan laba perusahaan dengan jalan memaksimalkan laba divisinya.
3.  Tingkat laba yang diperlihatkan oleh masing-masing pusat laba harus dapat mencerminkan besarnya kontribusi laba dari masing-masing pusat laba terhadap laba perusahaan secara keseluruhan.

Ada beberapa variabel dalam mementukan harga transfer
1.      Faktor Pajak
Harga transaksi yang wajar merupakan harga yang akan diterima oleh pihak-pihak tidak berhubungan istimewa untuk barang-barng yang sama atau serupa dalam keadaan yang sama persis atau serupa. Metode penentuan harga transaksi wajar yang dapat diterima adalah:
  1. Metode penentuan harga tidak terkontrol yang sebanding
  2. Metode penentuan harga jual kembali
  3. Metode penentuan biaya plus dan
  4. Metode harga lainnya

2.      Faktor Tarif
Tarif yang dikenakan untuk barang-barang impor juga mempengaruhi kebijakan penentuan harga transfer perusahaan multinasional. Sebagai tambahan atas keseimbangan yang diidentifikasikan, perusahaan multinasional harus mempertimbangkan biaya dan manfaat tambahan, baik internal maupun eksternal. Tarif pajak tinggi yang dibayarkan oleh importer akan menghasilkan dasar pajak penghasilan yang lebih rendah.

3.      Faktor Daya Saing
Demikian juga halnya, harga transfer yang lebih rendah dapat digunakan untuk melindungi operasi yang sedang berjalan dari pengaruh kompetisi luar negeri yang semakin mengikat pada pasar setempat atau pasar lainnya. Pertibangan daya saing seperti itu harus diseimbangkan terhadap banyak kerugian berakibat sebaliknya. Harga transfer untuk alasan-alasan kompetitif dapat mengundang tindakan anti trust oleh pemerintah.

4.      Risiko Lingkungan
Apabila faktor daya saing luar negeri dapat menjamin harga transfer yang rendah dan dibebankan kepada anak perusahaan luar negeri, resiko atas harga inflasi yng sangat tinggi dapat mengakibatkan hal yang sebaliknya. Inflasi mengurangi daya beli uang tunai yang dimiliki perusahaan. Harga transfer yang tinggi terhadap barang atau jasa yang diberikan kepada anak perusahaann yang menghadapi inflasi tinggi dapat mengalihkan kas dalam jumlah yang sangat besar dari anak perusahaan tersebut.

5.      Faktor Evaluasi Kinerja
Kibijakan harga transfer juga dipengaruhi oleh pengaruh mereka terhadap perilaku manajemen dan sering kali merupakan penentu kinerja perusahaan yang utama.

6.      Kontribusi Akuntansi
Para akuntan manajemen dapat memainkan peranan yang signifikan dalam menghiting kesibangan dalam strategi penentuan harga transfer. tantangan yang dihadapi adlah mempertahankan perpseektif global pada saat melakukan pemetaan manfaat dan biaya yang berkaitan dengan keputusan penentu harga.

Metode Penentuan Harga Transfer
Tentunya dalam penentuan harga transfer manajemen tidak dapat sembarangan menentukan harga, secara garis besar harga tersebut sebisa mungkin tidak merugikan salah satu pihak yang terlibat, selain itu harga transfer dalam praktiknya harus terus diperhatikan agar tujuan manajemen sesuai dengan tujuan perusahaan.
Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut diual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar. Namun hal tersebut dalam dunia nyata sangat sulit diterapkan, hanya sedikit perusahaan yang menetapkan prinsip ini.
Secara umum harga transfer dapat ditentukan dengan menggunakan metode-metode berikut: (1) Harga transfer berdasarkan pasar, (2) Harga transfer berdasarkan biaya.

1.      Harga Transfer Berdasarkan Harga Pasar (Market-Based Transfer Prices)
Harga transfer berdasarkan harga pasar dipandang sebagai penentuan harga transfer yang paling independen. Barang-barang yang diproduksi unit penjual dihargai sama dengan harga yang berlaku di pasar, pada sisi divisi penjual ada kemungkinan untuk memperoleh profit, pada sisi pembeli harga yang dibayarkan adalah harga yang sewajarnya.
Namun yang menjadi kelemahan utama dari sistem ini adalah jika harga suatu produk ternyata tidak tersedia di pasar. Tidak semua barang-barang yang diperjual-belikan antar divisi tersedia di pasar, misalnya pada suatu industri yang terdeferensiasi dan terintegrasi seperti industri kertas, jika divisi penjual harus mengirim kertas yang setengah jadi ke divisi lain, pasar tidak menyediakan harga kertas mentah atau setengah jadi.
Namun, jika harga pasar tersedia atau dapat diperkirakan maka ada baiknya menggunakan harga pasar. Meskipun demikian, jika tidak ada cara untuk memperkirakan harga kompetitif, pilihan lainnya adalah mengembangkan harga transfer berdasarkan biaya (cost-based transfer price).

2.      Harga Transfer Berdasarkan Biaya (Cost-based Transfer Prices)
Perusahaan menggunakan metode penetapan harga transfer atas dasar biaya yang ditimbulkan oleh divisi penjual dalam memproduksi barang atau jasa, penetapan harga transfer metode ini relatif mudah diterapkan namun memiliki beberapa kekurangan. Pertama, penggunaan biaya sebagai harga transfer dapat mengarah pada keputusan yang buruk, jika seandainya unit penjual tidak dapat memproduksi dengan optimal sehingga menghasilkan biaya yang lebih tinggi daripada harga pasar, maka dapat terjadi kecenderungan pembelian barang dari luar. Kedua, jika biaya digunakan sebagai harga transfer, divisi penjual tidak akan pernah menghasilkan laba dari setiap transaksi internal. Ketiga, penentuan harga transfer yang berdasarkan biaya berarti tidak ada insentif bagi orang yang bertanggung jawab mengendalikan biaya.
Umumnya perusahaan menetapkan harga transfer atas biaya berdasarkan biaya variabel dan atau biaya tetap dalam bentuk: biaya penuh (full cost), biaya penuh ditambah mark-up (full cost plus markup) dan gabungan antara biaya variabel dan tetap (variable cost plus fixed fee).


SOAL:
1.      Harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban merupakan pengertian dari…
  1. Pengertian harga transfer
  2. Manfaat harga transfer
  3. Tujuan harga transfer
  4. Metode harga transfer
Jawab: a
2.      Tujuan yang diinginkan dalam harga transfer, kecuali…
  1. Menghindarkan pengendalian devisa
  2. Mengatrol kredibilitas asosiasi
  3. Kontribusi Akuntansi
  4. Mengurangi risiko moneter
Jawab: c
3.      Variabel yang menentukan harga transfer adalah…
  1. Faktor akuntansi
  2. Faktor pajak
  3. Faktor tingkat laba
  4. Faktor arus kas
Jawab: b
4.      Metode penentuan harga transaksi wajar yang dapat diterima, kecuali…
  1. Metode penentuan harga jual kembali
  2. Metode penentuan biaya plus dan
  3. Metode harga lainnya
  4. Metode negosiasi
Jawab: d
5.      Perusahaan yang menetapkan harga transfer berdasarkan biaya variabel dan atau biaya tetap adalah dengan menggunakan metode…
  1. Harga transfer berdasarkan pasar
  2. Harga transfer berdasarkan biaya
  3. Harga transfer berdasarkan negosiasi
  4. Harga transfer pada perusahaan multinasional
Jawab: b



SUMBER:
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. Akuntansi Internasional, Edisi 5 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.


Rabu, 01 Juli 2015

MANAJEMEN KAS

Pengertian Manajemen Kas
Didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian kas, dan pengawasan terhadap posisi kas.

Tujuan manajemen kas meliputi dua hal, likuiditas dan earning.
-          Likuiditas merupakan manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas dan jumlah kas yang harus ada dalam perusahaan.
-          Earning merupakan tiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan. Selain itu manajemen harus menjamin pembayaran dilakukan secara ekonomis.

Sumber Kas, meliputi:
·         Hasil Penjualan tunai & penerimaan piutang
·         Penjualan aktiva tetap
·         Penjualan atau emisi saham atau adanya penambahan modal oleh pemilik
·         Pengeluaran tanda bukti hutang (wesel), hutang obligasi, hutang bank dll
·         Penerimaan diluar usaha perusahaan (ex: bunga)
·         Adanya penerimaan kas dari sewa, bunga atau dividen, hadiah, atau restitusi pajak dari periode sebelumnya.

Penggunaan Kas, meliputi:
·         Pengeluaran untuk biaya produksi (BBB, BTK, BOP)
·         Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang
·         Pembelian aktiva tetap
·         Pembelian kembali saham yang beredar
·         Pengambilan kas dari perusahaan oleh pemilik
·         Pembayaran hutang jangka pendek atau panjang
·         Pembayaran sewa, bunga, pajak dll
·         Pembelian barang dagangan dengan tunai
·         Pembayaran biaya operasi perusahaan seperti pembayaran gaji, pembelian supplies kantor, biaya iklan, dll
·         Pengeluaran kas untuk membayar deviden

Transaksi yang Tidak Mempengaruhi Kas
·         Pembebanan depresiasi, amortisasi, dan deplesi terhadap aktiva tetap, intangible assets
·         Pengakuan adanya kerugian piutang
·         Pengakuan penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki
·         Penghentian aktiva tetap
·         Pembayaran stock dividen (pembayaran dividen dalam bentuk saham)
·         Adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba
·         Adanya penilaian kembali aktiva yang dimiliki oleh perusahaan

Mempercepat Pemasukkan Kas
·         Penjualan kas
·         Potongan kas (Cash Discount)
·         Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran
·         Lock-Box System

Memperlambat Pengeluaran Kas
-          Pembelian dengan kredit
-          Memanfaatkan Float
-          Menggunakan Draft/ Kas Bon
-          Pembayaran secara sentral
-          Cek dibayar pada hari tertentu

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan kas :
-          Perimbangan antara cash inflow dan cash outflow
-          Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
-          Adanya hubungan finansial yang baik dengan bank-bank
-          Penganggaran kas

Manfaat Pokok jumlah Kas Yang Memadai
1.      Dapat memanfaatkan potongan harga dalam pembelian barang,
2.      Dalam analisa kredit curent rasio dan acid test rasio merupakan tolok ukur yang pokok,
3.      Untuk mengambil peluang bisnis sewaktu-waktu.



SOAL:
1.      Yang termasuk ke dalam sumber kas, kecuali…
  1. Penjualan aktiva tetap
  2. Pembelian aktiva tetap
  3. Penjualan atau emisi saham
  4. Pengeluaran tanda bukti hutang
Jawab: b
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan kas adalah…
a.       Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
  1. Adanya penyisihan atau pembatasan penggunaan laba
  2. Adanya penilaian kembali aktiva yang dimiliki oleh perusahaan
d.      Pembelian kembali saham yang beredar
Jawab: a
3.      Pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva adalah…
  1. Tujuan manajemen kas
  2. Manfaat manajemen kas
  3. Pengertian manajemen kas
  4. Faktor manajemen kas
Jawab: c
4.      Manfaat pokok jumlah kas yang memadai, kecuali…
  1. Dapat memanfaatkan potongan harga dalam pembelian barang
  2. Dalam analisa kredit curent rasio dan acid test rasio merupakan tolok ukur yang pokok
  3. Untuk mengambil peluang bisnis sewaktu-waktu
  4. Pengakuan penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki
Jawab: d
5.      Transaksi yang tidak mempengaruhi kas, kecuali…
  1. Pengakuan adanya kerugian piutang
  2. Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran
  3. Penghentian aktiva tetap
  4. Pembayaran stock dividen
Jawab: b              



SUMBER:
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. Akuntansi Internasional, Edisi 5 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.


MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas dan equitas. Risiko volatilitas harga yang dihadapi ini dikenal sebagai risiko pasar. Risiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk. Meskipun fokus terhadap volatilitas harga atau tingkat, akuntan manajemen perlu mempertimbangkan risiko lainnya seperti:
-  Risiko liquiditas timbul karena tidak semua produk manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas.
-    Diskontinuitas pasar mengacu pada risiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan hargasecara bertahap.
-          Risiko kredit merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen risikotidak dapat memenuhi kewajibannya.
-       Risiko regulasi adalah risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu.
-     Risiko pajak merupakan risiko bahwa transaksi lindung nilai tertentu tidak dapat memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan.
-       Risiko akuntansi adalah peluang bahwa suatu transaksi lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dilindungi nilai.

Pentingnya Manajemen Risiko Keuangan:
1.      Pertumbuhan jasa manajemen risiko yang cepat menunjukan bahwa manajemen dapatmeningkatkan nilai perusahaan dengan mengendalikan risiko keuangan.
2.      Adanya harapan yang besar dari investor pihak-pihak berkepentingan lainya, agar manajer keuangan mampu mengidentifikasikan dan mengelola risiko pasar yang dihadapi secara aktif.

Peranan Akuntansi
Akuntansi manajemen membantu mengenali risiko pasar yang mungkin terjadi, mengukur trade-offs yang berhubungan dengan strategi alternatif untuk merespon suatu risiko, mengukur peluang suatu perusahaan terhadap risiko-risiko tertentu, memberi penjelasan atas produk-produk pencegahan risiko tertentu, dan menilai keefektifan program pencegahan risiko ini.

Mendefinisikan Dan Menghitung Resiko Translasi Dan Menghitung Resiko Transaksi
Potensi terhadap resiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, labadan arus kas perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada 2 jenis potensi risiko, yaitu translasi dan transaksi.

a.       Potensi Resiko Translasi
Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestik untuk tujuan pengawasan manajemen atau pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi ini menimbulkan dampak langsung terhadap laba yang dilaporkan. Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing menghadapi potensi resiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan berubah.

b.      Potensi Risiko Transaksi
Potensi Risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dan kerugian nilai tukar valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan dan kerugian transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas.
Kontrol pusat terhadap keseluruhan potensi risiko mata uang suatu perusahaan masih dimungkinkan. Agar terlaksana, masing-masing perusahaan afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan potensi risiko multi mata uang kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus. Sekali potensi risiko telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara, perusahaan dapat melakukan kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara terpusat untuk menghilangkan kerugian potensial.

Mengetahui Strategi Perlindungan Nilai Tukar Dan Perlakuan Akuntansi Yang Diperlukan
a.       Strategi Perlindungan
·         Lindung Nilai Neraca
Dapat mengurangi potensi resiko yang dihadapi perusahaan dalam menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan yang terpapar.
·         Lindung Nilai Operasional
Bentuk perlindungan resiko ini berfokus pada variabel – variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing.
·         Lindung Nilai Struktural
Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat manufaktur untuk   mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan.
·         Lindung Nilai Kontraktural
Lindung nilai kontraktural ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko valuta asing yang dihadapi.

b.      Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai
Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan resiko pasar pada pundak pihak lain.

c.       Produk ini mencakup antara lain Contract Forward, future, SWAP, dan Opsi mata uang
-          Contract Forward Valas
Merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa mendatang.
-          Future Keuangan
Merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang ditentukan.
-          Opsi Mata Uang
Memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan.
-          SWAP Mata Uang
Mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya.
SWAP mata uang memungkinkan perusahaan untuk:
1.   Mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses dengan biaya yang relatif rendah.
2.  Melakukan lindung nilai terhadap risiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha internasional.
-          Perlakuan Akuntansi
FASB menerbitkan FAS No. 133 yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan april 2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang kompherensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS No. 39 yang baru saja direvisi berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan. Sebelum kedua standar ini dibuatstandar akuntansi global untuk produk tidak lengkap tidak konsisten dan dikembangkan secara bertahap.
-          Isu Praktik
Meskipun aturan penuntun yang dikeluarkan oleh FASB dan IASB telah banyak mengklarifikasi pengakuan dan pengukuran derivatif, masih saja terdapat beberapa masalah. Yang pertama berkaitandengan penentuan nilai wajar. Wallance menyebutkan terdapat 64 kemungkinan perhitungan untuk mengukur perubahan dalam nilai wajar atas resiko yang sedang dilindungi nilai dan atas instrumen lindung nilai.
-          Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing
Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas adalah mirip dengan perlakuan untuk kontrak forward. Perlakuan akuntansi yang dibahas di sini berdasarkan pada sifataktifitas lindung nilai yaitu apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan sebagainya.
-          Pengungkapan
Melakukan analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang dilaporkan danterhadap karakteristik risik suatu perusahaan merupakan hal sukar dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:
1.      Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai
2.      Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai
3.      Identifikasi resiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai
4.      Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai
5.      Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai
6.  Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk meminimalkanresiko pasar
7.   Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang digunakanselama periode berjalan
-          Poin-Poin Pengendalian Keuangan
Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup tetapi tidak terbatas pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian tresuri perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.
-          Acuan Yang Tepat
Objek dari manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan resiko dan biaya. Dengan demikian standar yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu di perjelas dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya kesempatan.
-          Sistem Pelaporan
Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal. Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi resiko dan akun-akun keuangan untuk keperluan pelaporan eksternal.



SOAL:
1.      Risiko yang perlu dipertimbangkan akuntan manajemen, kecuali…
  1. Risiko kredit
  2. Risiko regulasi
  3. Risiko pajak
  4. Risiko debit
Jawab: d
2.      Risiko yang timbul karena pihak otoritas publik melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu merupakan pengertian…
  1. Risiko regulasi
  2. Risiko liquiditas
  3. Diskontinuitas
  4. Risiko akuntansi
Jawab: a
3.      Yang termasuk ke dalam strategi perlindungan, kecuali…
  1. Lindung nilai neraca
  2. Lindung nilai operasional
  3. Lindung nilai depresiasi
  4. Lindung nilai struktural
Jawab: c
4.      Meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas dan equitas adalah…
  1. Pengertian manajemen risiko keuangan
  2. Tujuan manajemen risiko keuangan
  3. Deskripsi manajemen risiko keuangan
  4. Penilaian manajemen risiko keuangan
Jawab: b
5.      Memberikan pendekatan tunggal yang kompherensif atas akuntansi untuk transaksi derivatif dan lindung nilai di terbitkan oleh…
  1. FAS 149
  2. FAS 148
  3. FAS 147
  4. FAS 146
Jawab: a



SUMBER:
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. Akuntansi Internasional, Edisi 5 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.