Berdasarkan
Kamus Bahasa Indonesia Modern, perspektif diartikan sebagai cara melukiskan
benda pada permukaan datar sebagaimana yang terlihat, dan sudut pandangan. Kata
global berasal dari kata “globe” dan mulai dimaksudkan sebagai planet yang
berarti bumi bulat. Menurut asal kata, perspektif global dapat dibagi menjadi
dua, yaitu kata perspektif dan global, perspektif artinya wawasan/cara pandang
dan global yang artinya menyeluruh/mendunia. Jadi, perspektif global artinya wawasan
atau cara pandang yang menyeluruh atau mendunia. Namun secara ilmiah,
perspektif global adalah wawasan atau cara pandang mengenai fenomena secara
keseluruhan, yakni fenomena adanya interaksi, interdependensi, dan kompetisi
antar umat manusia di muka bumi (Sriartha, 2004: 5). Interaksi merupakan
kegiatan saling memengaruhi daya, objek, atau tempat yang satu dengan tempat
lainnya. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber daya alamnya dan kebutuhan
yang tidak selalu sama dengan tempat lain. Perbedaan tersebut mengakibatkan
terjadinya interaksi dan interdependensi antarwilayah. Contohnya interaksi yang
terjadi antara desa dengan kota, dalam pendistribusian bahan pangan dari desa
ke kota. Begitu pula sebaliknya, pengangkutan mesin pertanian dari kota ke
desa. Kompetisi terjadi karena keinginan untuk bersaing atau bertahan antar
umat manusia di muka bumi.
Jika
dilihat dari perspektif pelaksana, akuntansi adalah suatu alat untuk
menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang melakukan kegiatan
bisnis. Sedangkan jika dilihat dari segi perspektif pemakai, dengan adanya
akuntansi dapat diperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan. Jadi, akuntansi
merupakan alat komunikasi. Oleh karena itu akuntansi disebut sebagaii bahasa
bisnis. Akuntansi merupakan produk dari lingkungan di mana akuntansi tersebut
eksis, baik lingkungan sosial, ekonomi maupun institusional (Sunardi dan
Sunyoto, 2011:23). Tetapi di samping itu, akuntansi juga mempengaruhi
lingkungan. Keterkaitan akuntansi dengan lingkungan ini menyebabkan akuntansi
bersifat spesifik untuk masing-masing lingkungan dan karena negara merupakan
lingkungan yang mempunyai karakter yang khas, akuntansi juga bersifat spesifik
untuk masing-masing negara. Peran akuntansi berbeda antar negara. Perbedaan peran
ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang
dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di masing-masing negara, yang selanjutnya
akan mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan laporan keuangan tersebut.
Ada
tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi ke dalam dimensi
internasional yang terus berkembang, yaitu:
- Faktor
lingkungan
-
Berfikir secara global
-
Ketergantungan perekonomian
-
Pasar modal global
-
Perusahaan multinasional
-
Operasi internasional yang menguntungkan
-
Teori yang tidak memadai
-
Kompetensi manajemen internasional
-
Rintangan akuntansi
-
Pendapatan dan rasio yang tidak dapat
diperbandingkan
-
Kebutuhan akan standar internasional
-
Menara akuntansi
-
Beragamnya pembuatan standar
-
Ekonomi potitik dari akuntansi dunia
-
Relevance lost dari akuntansi dunia
-
Pendidikan dan riset
- Internasionalisasi
disiplin akuntansi
-
Spesialisasi
-
Sifat internasional dari sejumlah
masalah teknis akuntansi
-
Alasan historis
- Internasionalisasi
profesi akuntansi
Menurut para ahli perspektif global
diartikan sebagai:
Menurut
Sumaatmadja dan Winardit (1999) dalam Bawa Atmadja (2007) mengungkapkan bahwa
pengertian perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berperilaku
terhadap suatu masalah atau kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global,
yakni dari sisi kepentingan dunia atau internasional.
Menurut
Suhanadji dan Waspada TS (2004) mengungkapkan bahwa perspektif global adalah
cara pandang atau wawasan untuk melihat dunia saat ini sangat dipengaruhi oleh
arus global. Sehingga semua bangsa menjadi saling ketergantungan, saling
mempengaruhi dan saling berhubungan diantara berbagai kebudayaan, sistem
ekologi, politik, ekonomi dan teknologi dalam konteks global. Kebudayaan di
dunia ini sangat beragam antar berbagai belahan negara di dunia. Dimana
masing-masing kebudayaan tersebut memiliki ciri khas tersendiri.
Perspektif
global merupakan pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa dalam kehidupan ini
segala sesuatu selalu berkaitan dengan isu global. Orang sudah tidak
memungkinkan lagi bisa mengisolasi diri dari pengaruh global. Manusia merupakan
bagian dari pergerakan dunia, oleh karena itu harus memperhatikan kepentingan
sesama warga dunia. Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah
selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir
sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial (lokalitas) seperti
perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb. Melihat dari
beberapa pengertian di atas, maka dapat dilihat ciri-ciri orang yang mempunyai
wawasan global antara lain:
-
Berpikir secara luas atau tidak
terkotak-kotak.
-
Mau bekerjasama atau berinteraksi secara
harmonis (selaras).
-
Mampu berkompetisi.
Perspektif Global Dari Praktik
Akuntansi
AMERIKA
Dewasa
ini, AS merupakan kekuatan yang gemilang dalam akuntansi global. AS lebih baik
dari negara-negara lain dalam hal pengeluaran riset akuntansi, jumlah publikasi
akuntansi, dan lulusan perguruan tinggi yang memiliki konsentrasi akuntansi.
Pengukuran
Aset dan Kewajiban
Istilah
aset tidak memiliki arti yang pasti, dalam hal sumberdaya mana yang harus
dimasukkan dan sumberdaya mana yang harus dikeluarkan. Demikian juga, istilah
tersebut meliputi interpretasi atas aset-aset tak berwujud seperti goodwill,
dan R&D. Di Amerika Selatan, definisi aset termasuk kerugian-kerugian yang
timbul karena memiliki hutang dalam satuan valuta asing. Di negara-negara Eropa
Daratan, aset mungkin tidak meliputi berbagai tipe sewa guna usaha, tax loss
carry-forwards, atau kepemilikan ekonomi dalam perusahaan-perusahaan afiliasi. Konsep
kewajiban diaplikasikan berbeda dari satu negara ke negara lain. Akuntansi bagi
pajak penghasilan memberikan contoh spesifik. Di Argentina misalnya kewajiban
pajak penghasilan tidak diakrualkan dan dicatat berdasarkan basis kas saja. Di
Swiss, pencatatan akrual periodik terjadi tanpa pengakuan terhadap kewajiban
pajak penghasilan yang tertunda. Kewajiban-kewajiban tertunda mungkin
memerlukan beberapa metode alokasi yang berbeda. Di Belanda, nilai pajak
penghasilan yang tertunda kadang-kadang merupakan nilai yang didiskontokan.
AUSTRALIA
Tradisi
dan kebiasaan Inggris memberi ciri yang signifikan pada Australia walaupun
akhir-akhir ini Australia lebih cenderung mengara ke pola Amerika.
Perbedaan-perbedaan akuntansi keuangan dan praktik-praktik pelaporan antara
Inggris dan Australia semakin meningkat. Gagasan Pan-Pasik sedang tumbuh di
Australia, gagasan Komunitas Eropa tumbuh di Inggris. Dua badan akuntansi
profesional Australia adalah Institute of Chartered Accountants in Australia
(ICAA) dan Australian Society of Accountants (ASA). ICAA memiliki keanggotaan
kira-kira 20.000 dan terkait erat dengan audit dan praktik publik. Keanggotaan
ASA kira-kira 60.000, terutama wakil dari sektor publik.
JEPANG
Akuntansi
dan pelaporan keuangan Jepang merupakan bunga rampai dari begitu banyak
eksternalitas domestik dan internasional. Di permukaan, laporan keuangan
korporasi Jepang tampaknya mirip dengan perusahaan-perusahaan sejenis dari
Inggris-Amerika. Namun, sebenarnya, kandungan informasi laporan keuangan korporasi
Jepang berbeda secara substansial. Penyusunan standar akuntansi di Jepang
terutama merupakan fungsi pemerintah dengan sejumlah input pendukung dari
JICPA. Semua perusahaan yang dibentuk berdasarkan undang-undang komersial
diwajibkan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan akuntansinya, yang terkandung
dalam “peraturan-peraturan” yang berkaitan dengan:
- Neraca
- Laporan
Laba Rugi
- Laporan
Bisnis
- Usulan
bagi Pembagian Laba
- Skedul-skedul
Pendukung
INGGRIS
United
Kingdom of Great Britain and Northern Ireland terdiri dari empat negara,
Inggris, Skotlandia, Wales, dan Pulau Utara. Walaupun UK memiliki sistem hukum
dan kebijakan moneter dan fiskal serta aturan-aturan dan regulasi-regulasi
sosial tunggal yang terpadu, perbedaan-perbedaan individual tetap ada di dalam
keempat negara tersebut. Aktivitas perusahaan yang didirikan di UK diatur
secara luas oleh perundang-undangan yang bernama Companies Acts, yang merupakan
hukum nasional. Legislasi yang menonjol adalah Companies Acts 1948, yang
selanjutnya diamandemenkan secara substansial pada tahun 1967, 1976, 1980, dan
1981. Companies Act 1985 mengkonsolidasikan dan secara signifikan memperluas
legilasi-legilasi sebelumnya dengan amandemen tambahan penting yang muncul
tahun 1989. Tahun-tahun legislasi ini mengindikasikan tingginya frekuensi
diperbaharuinya dan/atau diamandemenkan legislasi perusahaan-perusahaan
Inggris. Yang perlu dicatat bahwa amandemennya tahun 1981 membawa
ketentuan-ketentuan directive ke-4 EC kedalam hukum perusahaan Inggris dan
amandemen tahun 1989 secara khusus mengakui ketentuan-ketentuan dari directive
ke-7 dan ke-8 EC. Badan-badan akuntansi utama di UK adalah:
- The
Institute of Chartered Accountants in England and Wales
- The
Institute of Chartered Accountants in Ireland
- The
Institute of Chartered Accountants in Scotland
- The
Chartered Association of Certified Accountants
- The
Institute of Cost and Management Accountants
- The
Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Seperti
di Australia, hukum perusahaan UK memuat persoalan-persoalan akuntansi dalam
apa yang dinamakan skedul (misalnya, format alternatif untuk neraca dan laporan
R/L terdapat dalam skedul 4 dan 4a 1985 Act). Lima prinsip akuntansi dasar yang
tercantum langsung dalam perundang-undangan adalah:
- Pencocokan
pendapatan dan beban berdasarkan beban akrual
- Penilaian
item-item aset dan kewajiban individual secara terpisah dalam
masing-masing kelas aset dan kewajiban
- Penerapan
prinsip-prinsip konservatisme, terutama dalam pengakuan realisasi laba dan
semua kewajiban dan kerugian yang diketahui
- Kewajiban
penerapan kebijaka-kebijakan akuntansi secara konsisten dari tahun ke
tahun
- Anggapan
bahwa prinsip kelangsungan usaha dapat diterapkan pada entitas yang
bersangkutan.
SOAL:
- Kekuatan
utama yang mendorong bidang akuntansi ke dalam dimensi internasional yang
terus berkembang, kecuali…
a. Faktor
lingkungan
b. Internasionalisasi
kebijakan akuntasi
c. Internasionalisasi
disiplin akuntansi
d. Internasionalisasi
profesi akuntansi
Jawab: b
- Ciri-ciri
orang yang mempunyai wawasan global adalah…
a. Berpikir
secara luas
b. Mau
bekerjasama
c. Mampu
berkompetisi
d. Fleksibel
Jawab: d
- The Institute of
Chartered Accountants in Scotland merupakan badan
akuntansi utama di Negara…
a. Australia
b. Jepang
c. Inggris
d. Amerika
Jawab: c
- Perspektif
global adalah cara pandang atau wawasan untuk melihat dunia saat ini
sangat dipengaruhi oleh arus global merupakan pengertian menurut…
a.
Suhanadji dan Waspada TS
b.
Sumaatmadja dan Winardit
c.
Mulyadi
d.
Keiso
Jawab: a
- Yang
termasuk ke dalam komponen internasionalisasi disiplin akuntansi adalah…
a. Spesialisasi
b. Sifat
internasional dari sejumlah masalah teknis akuntansi
c. Alasan
historis
d. Semua
benar
Jawab: d
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar