Sewaktu
kita duduk di bangku taman kanak-kanak atau ketika kita SD bapak/ibu guru
sering bertanya apa yang menjadi cita-cita muridnya. Ada yang menjawab menjadi
guru, dokter, pilot, polisi, pengacara dan banyak lagi. Tapi jika ditanya apa
yang dulu menjadi cita-cita saya, saya akan menjawab cita-cita saya dulu
menjadi seorang dokter. Apa alasannya? Ya karena menjadi dokter adalah tugas
yang mulia. Yang bisa menolong orang banyak. Seiring dengan bertambah dewasa,
cita-cita yang dulu saya inginkan pun hilang. Sekarang saya menjadi seorang
mahasiswi yang mengambil jurusan akuntansi. Alasan saya masuk ke jurusan ini
pun tidak sama lagi seperti cita-cita saya sewaktu kecil. Dan sekarang saya
mendapat tugas dari dosen saya untuk mengandai-andai menjadi seorang menteri
perekonomian. Sebelum saya berandai-andai menjadi menteri perekonomian, mari
kita lihat dulu apa saja yang menjadi masalah perekonomian di Negara kita.
Beberapa Masalah Ekonomi di Indonesia
1.
Tingginya Jumlah Pengangguran
Dari
tahun ke tahun, masalah jumlah pengangguran di Indonesia kian bertambah. Belum
ada solusi yang jitu untuk mengatasi tingginya angka pengangguran sampai saat
ini. Pengadaan lapangan kerja saja dirasa tidak cukup untuk menekan angka
pengangguran di negara kita.
2.
Tingginya Biaya Produksi
Sudah
menjadi rahasia umum di dunia industri di negara kita ini bahwa selain biaya
produksi cukup tinggi belum lagi ditambah dengan biaya-biaya yang seharusnya
tidak perlu dikeluarkan. Namun karena faktor keamanan di negara kita masih
sangat minim dan ketidakmampuan pemerintah untuk mendukung dan melindungi
sektor industri, akibatnya terdapat banyak pungutan-pungutan liar yang bahkan
akhir-akhir ini dilakukan dengan terang-terangan.
Hal
ini yang juga akhirnya menjadikan biaya produksi semakin meningkat. Parahnya
lagi, belum ada solusi pasti untuk masalah ini. Bahkan beberapa industri
yang dinilai cukup bagus akhirnya bangkrut dan lebih memilih untuk beralih
menjadi importir yang hanya cukup menyediakan gudang dan beberapa pekerja saja
dibanding dengan mendirikan sebuah industri baru. Ini harus menjadi perhatian
khusus pemerintah untuk mengatasi masalah ini dan masalah ekonomi
di indonesia lainnya.
3.
Keputusan Pemerintah Yang Kurang
Tepat
Kita
semua tahu bahwa beberapa tahun belakangan ini sangat marak sekali peredaran
barang-barang dari China di negara kita, bukan? Nah, penyebabnya adalah
keputusan pemerintah dalam hal regulasi ekonomi yang dirasa kurang tepat jika
dilihat dari kondisi perekomomian Indonesia.
Di
saat itu pemerintah memutuskan untuk bergabung dalam ASEAN–China Free
Trade Area (ACFTA). Akhirnya terjadilah seperti yang kita rasakan sekarang
ini. Produk lokal nyaris kalah dengan produk yang berasal dari China.
4.
Bahan Kebutuhan Pokok Masih Langka
Langkanya
bahan kebutuhan pokok adalah salah satu masalah serius yang menimpa kondisi
ekonomi indonesia. Masalah ini akan sangat terasa sekali di saat menjelang
perayaan hari-hari besar seperti hari raya idul fitri, natal, dan hari-hari
besar lainnya.
Meskipun
pemerintah terkadang melakukan razia pasar untuk terjun langsung melihat
penyebab langkanya bahan kebutuhan pokok, namun tindakan ini dirasa masih jauh
dari menyelesaikan masalah langkanya kebutuhan pokok itu sendiri.
5.
Suku Buka Perbankan Terlalu Tinggi
Perlu
anda ketahui bahwa salah satu indikator untuk menentukan baik atau tidaknya
kondisi perekonomian di suatu negara adalah suku bunga. Semakin tinggi atau
semakin rendahnya suku bunga perbankan di suatu negara, maka akan berpengaruh
besar terhadap kondisi ekonomi di negara tersebut. Nah, untuk suku bunga
perbankan di Indonesia masih dinilai terlalu tinggi sehingga masih perlu
perhatian lebih dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini.
6.
Nilai Inflasi Semakin Tinggi
Selain
suku bunga perbankan, satu hal lagi yang juga mempengaruhi kondisi ekonomi di
suatu negara adalah nilai inflasi. Di Indonesia, nilai inflasi dinilai nyaris
cukup sensitif. Bahkan hanya gara-gara harga sembako dipasaran tinggi, maka
nilai inflasi juga terpengaruh. Akibat dari tingginya nilai inflasi di negara
kita ini, maka akan bermunculan masalah-masalah ekonomi Indonesia yang lain.
Setelah
kita mengetahui masalah-masalah perekonomian yang sedang dihadapi Negara kita,
maka jika saya menjadi seorang menteri perekonomian saya akan membenahi dahulu
dari hal-hal yang kecil. Saya juga akan melaksanakan tugas-tugas sebagaimana
mestinya. Dan yang paling penting mulai melakukan ini semua dari diri sendiri
dari hal-hal yang kecil. Sehingga perekonomian di Negara kita dapat lebih baik
lagi nantinya.
Sekian
penjelasan saya mengenai “Andai Saya Menjadi Seorang Menteri Perekonomian”.
Mohon maaf apabila banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan ini.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar