Selasa, 30 April 2013

Andai Saya Menjadi Menteri Perekonomian


Sewaktu kita duduk di bangku taman kanak-kanak atau ketika kita SD bapak/ibu guru sering bertanya apa yang menjadi cita-cita muridnya. Ada yang menjawab menjadi guru, dokter, pilot, polisi, pengacara dan banyak lagi. Tapi jika ditanya apa yang dulu menjadi cita-cita saya, saya akan menjawab cita-cita saya dulu menjadi seorang dokter. Apa alasannya? Ya karena menjadi dokter adalah tugas yang mulia. Yang bisa menolong orang banyak. Seiring dengan bertambah dewasa, cita-cita yang dulu saya inginkan pun hilang. Sekarang saya menjadi seorang mahasiswi yang mengambil jurusan akuntansi. Alasan saya masuk ke jurusan ini pun tidak sama lagi seperti cita-cita saya sewaktu kecil. Dan sekarang saya mendapat tugas dari dosen saya untuk mengandai-andai menjadi seorang menteri perekonomian. Sebelum saya berandai-andai menjadi menteri perekonomian, mari kita lihat dulu apa saja yang menjadi masalah perekonomian di Negara kita.

Beberapa Masalah Ekonomi di Indonesia

1.      Tingginya Jumlah Pengangguran
Dari tahun ke tahun, masalah jumlah pengangguran di Indonesia kian bertambah. Belum ada solusi yang jitu untuk mengatasi tingginya angka pengangguran sampai saat ini. Pengadaan lapangan kerja saja dirasa tidak cukup untuk menekan angka pengangguran di negara kita.

2.      Tingginya Biaya Produksi
Sudah menjadi rahasia umum di dunia industri di negara kita ini bahwa selain biaya produksi cukup tinggi belum lagi ditambah dengan biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan. Namun karena faktor keamanan di negara kita masih sangat minim dan ketidakmampuan pemerintah untuk mendukung dan melindungi sektor industri, akibatnya terdapat banyak pungutan-pungutan liar yang bahkan akhir-akhir ini dilakukan dengan terang-terangan.
Hal ini yang juga akhirnya menjadikan biaya produksi semakin meningkat. Parahnya lagi, belum ada solusi pasti untuk masalah  ini. Bahkan beberapa industri yang dinilai cukup bagus akhirnya bangkrut dan lebih memilih untuk beralih menjadi importir yang hanya cukup menyediakan gudang dan beberapa pekerja saja dibanding dengan mendirikan sebuah industri baru. Ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah untuk mengatasi masalah ini dan masalah ekonomi di indonesia lainnya.

3.      Keputusan Pemerintah Yang Kurang Tepat
Kita semua tahu bahwa beberapa tahun belakangan ini sangat marak sekali peredaran barang-barang dari China di negara kita, bukan? Nah, penyebabnya adalah keputusan pemerintah dalam hal regulasi ekonomi yang dirasa kurang tepat jika dilihat dari kondisi perekomomian Indonesia.
Di saat itu pemerintah memutuskan untuk bergabung dalam ASEAN–China Free Trade Area (ACFTA). Akhirnya terjadilah seperti yang kita rasakan sekarang ini. Produk lokal nyaris kalah dengan produk yang berasal dari China.

4.      Bahan Kebutuhan Pokok Masih Langka
Langkanya bahan kebutuhan pokok adalah salah satu masalah serius yang menimpa kondisi ekonomi indonesia. Masalah ini akan sangat terasa sekali di saat menjelang perayaan hari-hari besar seperti hari raya idul fitri, natal, dan hari-hari besar lainnya.
Meskipun pemerintah terkadang melakukan razia pasar untuk terjun langsung melihat penyebab langkanya bahan kebutuhan pokok, namun tindakan ini dirasa masih jauh dari menyelesaikan masalah langkanya kebutuhan pokok itu sendiri.

5.      Suku Buka Perbankan Terlalu Tinggi
Perlu anda ketahui bahwa salah satu indikator untuk menentukan baik atau tidaknya kondisi perekonomian di suatu negara adalah suku bunga. Semakin tinggi atau semakin rendahnya suku bunga perbankan di suatu negara, maka akan berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi di negara tersebut. Nah, untuk suku bunga perbankan di Indonesia masih dinilai terlalu tinggi sehingga masih perlu perhatian lebih dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini.

6.      Nilai Inflasi Semakin Tinggi 
Selain suku bunga perbankan, satu hal lagi yang juga mempengaruhi kondisi ekonomi di suatu negara adalah nilai inflasi. Di Indonesia, nilai inflasi dinilai nyaris cukup sensitif. Bahkan hanya gara-gara harga sembako dipasaran tinggi, maka nilai inflasi juga terpengaruh. Akibat dari tingginya nilai inflasi di negara kita ini, maka akan bermunculan masalah-masalah ekonomi Indonesia yang lain.

Setelah kita mengetahui masalah-masalah perekonomian yang sedang dihadapi Negara kita, maka jika saya menjadi seorang menteri perekonomian saya akan membenahi dahulu dari hal-hal yang kecil. Saya juga akan melaksanakan tugas-tugas sebagaimana mestinya. Dan yang paling penting mulai melakukan ini semua dari diri sendiri dari hal-hal yang kecil. Sehingga perekonomian di Negara kita dapat lebih baik lagi nantinya.
Sekian penjelasan saya mengenai “Andai Saya Menjadi Seorang Menteri Perekonomian”. Mohon maaf apabila banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan ini.



Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar